Kamis, 22 Desember 2011

Strong at The Broken Places

Cohen menghabiskan waktu tiga tahuan untuk mencatat rentetan kehidupan lima `warga negara penderita sakit` : Denise, penderita ALS (penurunan fungsi saraf motorik yang menyebabkan kelumpuhan otot); Buzz, yang iman Kristianinya membantu dirinya menghadapi limfoma non-Hodgkin (kanker kelenjar getah bening); Sarah, wanita muda yang tabah menghadapi penyakit Crohn (semacam radang di saluran pencernaan); Ben, mahasiswa penderita muscular dystrophy(menurunnya kekuatan otot yang mengakibatkan kelumpuhan); Larry, penderita gangguan bipolar (kelainan mental yang menyebabkan penderita merasakan gembira dan sedih berlebihan).
Lima orang itu berbeda usia dan jenis kelamin ras dan status ekonominya, tetapi bertekad menjalani kehidupan sesuai cara masing-masing. Cohen membangun hubungan intens dengan masing-masing individu, berbicara dengan keluarga dan teman-teman mereka, berbagi kebahagiaan, walaupun dalam kondisi yang menyakitkan hati.
Walaupun penyakit masing-masing merusak, dengan cara yang berbeda, Cohen menunjukkan pengalaman mereka sungguh mirip dan memberikan pelajran bagi kita-tentang ketabahan, keberanian menghadapi kesukaran dan ketidakpedulian masyarakat, mempertahankan harapan, serta bagaimana mencari kekuatan dan kedamaian dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.
Kita semua tegar dalam menghadapi penderitaan, lebih tegar daripada yang kita bayangkan. Dalam berbagi kisah yang inspiratif ini, Richard M Chohen dan para pejuang pelawan penyakit ini menawarkan panduan suara pengharapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar