"Jangan pernah membenci mamak kau Eliana. Karena kalau kau tahu sedikit saja apa yg telah seorang ibu lakukan untukmu, maka yang engkau tahu itu, sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta serta rasa sayangnya kepada kalian (Tere Liye)"
Weekend ini boleh dibilang super melelahkan... bayangkan bro.. sabtu pagi aku dari cakung, langsung ke cibitung, sorenya meluncur ke cibubur, malamnya lanjut ke depok, via cimanggis, tengah malamnya aku harus sampai di Tomang. siang tadi harus meluncur ke cakung lagi, wal hasil sekarang sedang kelelahan di Tomang. kamar lama...
tapi aku tidak pernah lupa, bukankah aku pernah berjanji padamu? terlalu banyak yang kita lewatkan di perjlanan, terlalu banyak yang kita -karena lupa, atau tidak terbiasa- tidak dokumentasikan. tapi baiklah akan kuceritakan kepadamu petualanganku di Busway minggu ini...
maafkan aku kawan.. kali ini aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi di busway,ya tentang boneka india, aki2 atau cerewet orang mengobrol... ya, hanya goncangan busway. koridor dua memang harus segera di perbaiki. jalanannya mulai tidak layak. betapapun bawaanku berat... mbawa laptope paryanto, dvd room, hardisk, macem2 pokoke,.. ndak lupa helm petualangan... mataku tidak bisa lepas dari "ELIANA". buku ke-4 Serial anak-anak mamak. aku tidak bisa berhenti membacanya sejak pertama melihatnya di Jogja minggu lalu.
Eliana..... sulungnya Bapak yang pemberani,yang tak gentar melawan para penambang pasir yang merusak hutan larangan, yang tidak pernah mau kalah dengan teman2 prianya... bahwa Eliana juga bisa mengerjakan apapun yang teman2 prianya bisa. "Eliana si pemberani" begitulah bapak menyebut kesayangannya itu.
Tere liye memang selalu bisa mempesonaku.. mulai dari Delisa, Rembulan tenggelam di wajahmu, moga bunda disayang Alloh, Bidadari-bidadari surga, Sunset untuk rosie, daun jatuh dan Serial anak-anak Mamak. Tere liye selalu punya kebijaksanaan untuk mengingatkan kita tentang kederhanaan,kerja keras, persahabatan,pengorbanan dan keteguhan tekad untuk selalu berbuat baik..
ya... semua tentang "pemahaman yang baik atas kehidupan"....
"Maha Suci Alloh yang menciptakan Akal pikiran dan hati manusia.. agar akal membantu kita... menentukan yg salah dan benar.. agar hati menuntun kita memilih yg baik dan yg buruk... namun kasih sayang Alloh kepada hamba terkasih-Nya.. (manusia).. melampau kemarahan-Nya... hingga hanya yang terbaiklah yg selalu kita dapatkan..."
Adalah Mamak.. yang membesarkan anak-anak dengan disiplin tinggi, tegas, akhlak tidak tercela, serta tanpa kompromi. Dan adalah bapak yang selalu riang, memberikan teladan dari perbuatan, serta selalu bijak menyikapi masalah.. sehingga lahirlah anak-anak mamak yang genius, istimewa dan pemberani...
Dan tentu saja Tere liye mengingatkanku kepada simbokku... tentang insiden kecil 8 tahun lalu, yang mengubah hampir seluruh jalan hidupku. Aku ingin menceritakannya padamu, tapi tentu saja tidak di sini, tidak sekarang. aku tidak tahu kawan... apa aku yang terlalu terobsesi dengan tulisan-tulisan tere liye, atau memang aku yang akhir2 ini ingin selalu dekat dengan simbokku....
Aku berharap .. semoga pemahaman baik atas kehidupan segera datang padaku... seperti kepada anak2 mamak, agar aku bisa bekerja lebih keras, tidak mudah menyerah, tetap bersemangat, lebih bijaksana, dan bisa melakukan lebih banyak kebaikan untuk orang lain...
"Dan jika kau tahu sedikit saja apa yg telah seorang ibu lakukan untukmu, maka yang engkau tahu itu, sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta serta rasa sayangnya kepada kalian "
Busway terus melaju kencang, penuh goncangan... tak sadar, mataku sembab... memerah... tenggorokanku tercekat... terharu.. dengan kasih sayang mamak kepada anak-anaknya...
Sangat emosional :)
BalasHapus